Perkembangan dunia kedokteran modern saat ini memang tumbuh sangat pesat. Segela jenis penemuan baru dalam dunia medis sudah bisa mengobati banyak macam penyakit, yang sebelum tidak bisa disembuhkan. Selain itu, dukungan peralatan canggih dengan teknologi terkini, juga membuat pelayanan kesehatan semakin bagus dan mampu memberikan solusi terbaik bagi para pasien, separah apapun penyakit dan kondisinya saat itu.
Tapi, meski begitu, ternyata tetap masih banyak masyarakat yang mempercayai pengobatan alternatif di Indonesia. Bahkan, di luar negeri yang menjadi sumber ilmu pengetahuan selama ini, juga memperlihatkan perkembangan pengobatan alternatif yang cukup signifikan. Diketahui, ada sekitar 49 persen masyarakatnya yang memilih menggunakan pengobatan alternatif dibandingkan datang ke dokter. Hal yang sama juga terjadi di Amerika Serikat.
Sedangkan, di Cina yang memang memiliki banyak jenis pengobatan alternatif, terdapat sekitar 45 persen pasien penyakit kanker dan 64 persen penderita kanker stadium lanjut, serta 56 persen pasien penyakit saraf menggunakan terapi alternatif. Bahkan, di Taiwan lebih banyak lagi, yaitu sekitar 90 persen pasien di negara tersebut melakukan terapi konvensional yang dikombinasikan dengan pengobatan tradisional Cina.
Pengobatan tradisional memang sangat diminat sebagai pilihan pengobatan alternatif. Di Indonesia sendiri, jumlah masyarakat yang memanfaatkan pengobatan tradisional ini terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2001, menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional, ada sekitar 57,7 persen penduduk Indonesia yang melakukan pengobatan sendiri, 31,7 persen menggunakan obat tradisional, dan 9,8 persen memilih cara pengobatan tradisional.
Kemudian, pada tahun 2004, jumlah tersebut bertambah secara drastis. Tercatat, ada sekitar 72,44 persen penduduk yang menggunakan pengobatan sendiri, dan 32,87 persen memilih obat tradisional. Data tersebut didukung pula dengan jumlah pengobat tradisional di Indonesia yang mencapai 280.000 orang, menurut Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Para pengobat tradisional tersebut tergabung dalam 30 keahlian yang berbeda.
Selain itu, perkembangan pengobatan alternatif di Indonesia juga didukung dengan ditemukannya sekitar 950 tanaman yang memiliki fungsi penyembuhan dari 30.000 jenis tanaman yang ada di Nusantara. Sayangnya, Indonesia belum terlalu banyak mengembangkan pengobatan alternatif ini secara professional, berbeda dengan di luar negeri. Bahkan, di Malaysia saja, mereka sudah banyak mempatenkan obat-obatan tradisional.
Padahal, pengobatan alternatif ini juga bisa menjadi salah satu pilihan terbaik bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki keuangan yang di bawah rata-rata. Karena, kedokteran konvensional sendiri sangat tergantung terhadap teknologi dan peralatan yang membutuhkan biaya yang sangat mahal. Sedangkan, belum tentu pula semua teknologi hebat tersebut bisa memecahkan masalah kesehatan yang ada di tengah-tengah masyarakat.
Buktinya, pengobatan alternatif yang hanya dilakukan dengan pendekatan dan metode yang sederhana, juga mampu memberikan kesembuhan yang diharapkan oleh para pasien. Seperti, program diet dan metode relaksasi yang dilakukan dengan pengobatan alternatif, jauh lebih efektif dan tidak memakan banyak biaya. Selain itu, pengobatan alternatif juga dapat meminimalisir efek samping seperti pada pengobatan modern, asal saja dilakukan profesional.
Menurut sejumlah penelitian, dengan menggunakan pengobatan alternatif, ternyata juga dapat membuat pasien lebih bisa mengontrol penyakitnya. Apalagi, dalam pengobatan alternatif, aspek kemanusiaan pasien jauh lebih diperhatikan. Jadi, bukan hanya sekadar pemeriksaan, melakukan proses medis, dan pemberian resep obat saja, seperti pada pengobatan kedokteran pada umumnya. Inilah salah satu hal yang seharusnya diperhatikan dalam dunia kedokteran.
Meski mekanisme pengobatan alternatif di Indonesia masih sering diperdebatkan, karena belum bisa dikelola secara profesional, tapi berkat banyak manfaatnya yang sudah terbukti. Dipastikan akan membuat pengobatan alternatif di Indonesia akan terus berkembang. Seharusnya, pemerintah juga perlu memberikan perhatian khusus bagi salah satu bidang pengobatan ini, dengan memperhatikan standar pengobatannya yang lebih baik.