Tidak heran memang jika melihat berbagai peninggalan Belanda di Indonesia. Negeri ini pernah dijajah selama 350 tahun oleh Belanda, oleh karena itu banyak sekali bangunan peninggalan pemerintah Belanda di Indonesia. Bukan hanya bangunan, peninggalan pemerintah Belanda di Indonesia juga termasuk sarana transportasi kereta api yang masih kita pergunakan sampai sekarang. Hampir di setiap kota besar selalu ada kota tua atau old town yang berisi bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda.
Kota tua atau old town itu sendiri biasanya terletak di dekat stasiun yang juga bergaya bangunan Belanda. Hal ini karena pemerintah Belanda dulu pasti membangun pusat kota dideka stasiun atau sarana transportasi paling populer saat itu. Salah satunya adalah little Netherland yang berada tak jauh dari stasiun Tawang.
Sama seperti kota tua lainnya, little Netherland di Semarang juga dihiasi gedung-gedung tinggi bertembok tebal yang sangat mencirikan bangunan gaya Eropa. Hanya saja little Netherland di Semarang ditinggalkan kebanyakan orang karena lokasi yang tidak strategis untuk perdagangan dan wilayah yang sering banjir. Jika saja di kawasan ini tidak ada satu bangunan bank swasta terkenal sebuah abrik rokok dan satu perusahaan asuransi terkenal, mungkin kawasan ini sudah benar-benar menjadi kota mati di Semarang.
Salah satu ciri khas kota lama Semarang atau Little Netherland di Semarang ini adalah greja Blenduk atau yang nama sebenarnya adalah GIBP Immanuel. Gereja ini memiliki bangunan yang lebih menonjol dari bangunan lainnya, di bagian depan bangunan ditopang sebuah tiang yang bulat dan besar. Greja ini pada akhirnya dinamai masyarakat dengan nama Gereja Blenduk karena memiliki kubah berwarna merah bata dan juga diapit dua buah menara disampingnya.
Kawasan ini disebut little Netherland bukan hanya karena bannyaknya bangunan bergaya eropa dengan tembok tinggi dan tebal, tapi juga karena adanya polder air tawang yang semakin membuatnya terlihat seperti kanal-kanal yang mengalir di Belanda. Di malam hari, polder air tersebut akan memantulkan cahaya lampu-lampu stasiun Tawang. Sedangkan di siang hari polder ini bagai cermin raksasa akan memantulkan segala yang ada dihadaan dan diatasnya dengan bantuan cahaya mathari. Makan malam atau makan siang dihadapan polder air yang tampak seperti kanal di Belanda ini akan menjadi momen makan siang atau makan malam yang akan selalu anda ingat sepanjang hidup anda.
Selain gereja Blenduk, ada juga satu bangunan lain yang juga menjadi ciri khas di kawasan kota lama Semarang atau little Netherland ini. Bangunan itu adalah bangunan yang didominasi warna merah dengan hiasan semut merah raksasa di salah satu sudut bangunannya. Bangunan ini desebut gedung Marabunta yang dulu merupakan gedung tempat pagelaran diadakan. Berjalan-jalan di ekitar kota lama Semarang akan benar-benar membawa anda pada puluha tahun yang lalu, jaman yang mungkin anda sendiri tidak pernah mengalaminya. Selain polder air yang terlihat seperti kanal-kanal yang ada di Belanda, trotoar dan jalanan kota lama Semarang juga tidak terbuat dari aspal sehingga sangat mencirikan gaya Eropa dan sangat menggoda untuk menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan. Bayangkan anda berjalan-jalan sore di tengah trotoar yang bersih dan hangat, lalu di kanan dan kiri anda bangunan-bangunan bertembok tinggi dan tebal khas Eropa yang akan membuat anda benar-benar merasa sedang berada di Belanda atau di sebuah kota kecil di Eropa.
Semarang kota penuh sejarah