Bayam duri memiliki nama lokal bayam eri (Jawa), bayam kerui (Sumatera), bayem kikihan (NTB/NTT), bayam baduri (Sulawesi), baya, loda (Maluku). Nama latin : Amaranthus spinosus, famili Amaranthaceae. Nama asing : le xian cai (Cina).
Termasuk tanaman semusim dengan tinggi batang 30-100 cm dan batangnya berwarna merah. Biasa tumbuh liar dimana-mana, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi (sampai 1.400 m diatas permukaan laut). Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur dengan ujung meruncing dan berwarna hijau. Terdapat duri pada ketiak daun. Bunganya berkelamin tunggal, dan cara pembiakannya dengan biji.
Tanaman ini tersedia di kebun pembibitan. Bagian yang digunakan adalah seluruh bagian tanaman.
Khasiat bayam duri :Antiperik (penurun panas), diuretik (peluruh air seni), antitoksin (penetral racun), sering digunakan sebagai obat diare, disentri, keputihan, sakit tenggorokan, bronkhitis, TBC kelenjar, wasir, batu empedu, radang kulit, dan bisul.
Resep herbal sederhana :
- Untuk menjaga kesehatan sehari-hari : 10-15 g tanaman kering (atau 30-60 g tanaman segar) direbus, airnya diminum.
- Radang tenggorokan : 45 g akar segar dicuci bersih, direbus dan diminum airnya.
- Demam : Satu genggam daun segar digiling halus, tambahkan air secukupnya, tempelkan pada dahi.
- Keputihan : 30-60 g akar segar dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air dan 1 sdm gula batu sampai tersisa 1 gelas. Saring sebelum diminum.
- Gusi berdarah : Bayam dijadikan bubuk dengan cara dibakar, oleskan pada gusi yang sakit.