Etnik Batak Toba merupakan salah satu dari banyak etnik yang bermukim di Provinsi Sumatera Utara. Etnik yang mendiami wilayah yang relatif luas, mulai dari daerah di sekitar tepian Danau Toba dan Pulau Samosir, hingga ke dataran tinggi Silindung dan Pahae ini, memiliki budaya yang unik dengan ragam kesenian yang menarik. Sehingga, budaya Batak Toba cukup banyak mendapatkan perhatian, baik oleh para akademisi maupun wisatawan.
Beragam kesenian tersebut, mulai dari seni tari, seni musik, seni kerajinan, seni sastra, hingga seni rupa, hidup menyatu dalam adat istiadat dan sisi religi masyarakat Batak Toba. Semua kesenian tradisional tersebut menjadi bagian kehidupan mereka, bahkan hingga saat ini. Meskipun dunia sudah berkembang semakin modern, ragam kesenian tradisional itu tetap bisa bertahan, bahkan malah menjadi bagian penting dalam dunia pariwisata.
Para turis yang berlibur ke Danau Toba dan daerah-daerah sekitarnya, memang tidak hanya untuk menyaksikan keindahan alam yang dimiliki wilayah tersebut. Tetapi, mereka juga tertarik untuk menikmati kebudayaan dan kesenian tradisional dalam masyarakat Batak Toba. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut ini pembahasan mengenai lima ragam seni yang hidup dan terus bertahan dalam tatanan budaya Batak Toba tersebut.
- Seni Tari
Tari Tortor menjadi salah satu kesenian yang paling menonjol dalam kebudayaan masyarakat Batak Toba. Manortor (menari, bahasa Batak Toba) merupakan lambang bentuk syukur kepada Mulajadi Nabolon, dewa pencipta alam semesta, dan rasa hormat kepada hula-hula dalam konsep kekeluargaan mereka. Oleh karena itu, tari ini biasanya dilakukan dalam upacara ritual, ataupun dalam upacara adat, seperti acara pernikahan. - Seni Musik
Sejumlah alat musik juga menjadi bagian dalam pelaksanaan upacara ritual dan upacara adat dalam kebudayaan orang-orang Batak Toba. Dua jenis ansambel musik, gondang sabangunan dan gondang hasapi merupakan alat musik tradisional yang paling sering dimainkan. Menurut mitologi etnik Batak Toba, kedua alat musik tersebut merupakan milik Mulajadi Nabolon, sehingga harus dimainkan untuk menyampaikan permohonan kepada sang dewa. - Seni Kerajinan
Martonun, atau keterampilan dalam membuat kais ulos dengan alat tenun tradisional, merupakan salah satu seni kerajinan dalam tradisi adat Batak Toba, yang hingga saat ini masih bisa dijumpai di pedalaman Pulau Samosir dan daerah-daerah lainnya di sekitar Danau Toba. Masyarakat Batak Toba melakukan berbagai seni kerajinan sesuai dengan peran dan fungsinya dalam struktur adat dan religi yang mereka percaya. - Seni Sastra
Ada banyak seni sastra yang berkembang dalam kehidupan masyarakat Batak Toba, meliputi sastra lisan dan sastra tulisan. Beragam cerita rakyat, seperti terjadinya Danau Toba dan Batu Gantung, menjadi legenda yang sampai saat ini masih bisa kita dengar. Pantun-pantun yang disebut umpasa juga ada dalam kebudayaan Batak Toba, yang menjadi kearifan lokal etnik tersebut. Semua seni sastra itu memiliki makna filosofis dalam kehidupan mereka. - Seni Rupa
Seni pahat dan seni patung menjadi keterampilan utama dalam seni rupa tradisional yang hidup di Batak Toba. Ukiran-ukiran yang terdapat gorga atau ornamen rumah adat mereka, menjadi bukti keindahan dari seni pahat masyarakat Batak Toba. Sedangkan, seni patung bisa dilihat dari banyak peralatan tradisional, seperti sior dan hujur (panah), losung gaja (lesung besar), serta parpagaran dan sigale-gale (alat untuk memanggil kekuatan gaib).
Semua jenis kesenian tradisional dalam budaya Batak Toba itulah yang hingga sekarang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan mereka. Mereka terus menjaganya agar tetap hidup dalam tatanan adat istiadat dan kehidupan religi masyarakat tersebut. Itu pula yang kemudian menjadi daya tarik dalam dunia pariwisata, yakni sebagai hiburan bagi para turis asing, yang selama ini mungkin belum pernah melihatnya.
thx for your information…