Tanaman pare memiliki nama lokal : paria, pare, pare pahit, pepareh (Jawa), paya, paria, paita, paliak, pepule (NTB/ NTT), papariane, pariane, papari, popare (Maluku), prieu, foria, kambeh (Sumatera). Nama latinnya adalah Momordica charantia dari famili Cucurbiataceae. Nama asing : African cucumber, bitter melon, balsam pear (Inggris), ku gua (China).
Tumbuhan ini tumbuh liar di dataran rendah atau ditanam khusus untuk diambil buahnya atau sebagai pagar. Termasuk tanaman merambat, pare memiliki batang sulur berbentuk ulir. Daunnya tunggal bertangkai seperti jantung. Bunganya tunggal berkelamin ganda. Buahnya bulat memanjang dengan kulit berbintil-bintil, rasanya pahit. Warna buah merah muda, setelah tua menjadi kekuningan. Memiliki banyak biji, pipih, warna cokelat. Pembiakan tanaman dengan biji.
Daun dan buah yang muda biasa dimakan sebagai lalap mentah atau dimasak sebagai sayuran, misalnya ditumis atau campuran gado-gado. Tanaman pare tersedia di pasar tradisional, pasar swalayan. Adapun bagian yang digunakan untuk obat : Buah, biji, daun, akar.
Khasiat pare : Mengandung vitamin A,B, dan C, juga saponin, beberapa asam amino. Tumbuhan ini memiliki efek antara lain penurun panas, peluruh dahak, penambah nafsu makan, memacu enzim pencernaan. Sering digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Buahnya sebagai obat batuk, radang tenggorokan, demam, malaria, rematik, disentri, kencing manis, sariawan, sakit mata, cacingan. Daunnya untuk mengobati demam, sembelit, luka, bisul, eksim, melancarkan ASI, sakit liver. Akarnya untuk obat wasir, disentri. Bunganya untuk melancarkan pencernaan dan bijinya untuk obat kanker.
Resep herbal sederhana :
- Demam, panas dalam : 1 buah pare muda dibuang isinya, potong-potong kulitnya lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas, airnya diminum.
- Batuk : 1/3 cangkir daun pare dicuci, digiling halus, tambahkan ¾ cangkir air matang dan sedikit garam, aduk rata, saring, airnya diminum sehari 2 kali.
- Cacingan (pada anak) : 7 g daun segar diseduh dengan ½ cangkir air panas. Saring, diminum bersama 1 sdt madu, pagi sebelum makan.
- Bisul, eksim, luka, digigit serangga : Buah atau daun segar digiling halus, tempelkan pada bagian yang sakit.
- Menyuburkan rambut (bayi anak balita) : 1 cangkir daun pare, cuci bersih, tumbuk halus, masukkan ke dalam ¾ gelas air, aduk rata, lalu embunkan semalaman. Pagi-pagi disaring dan airnya dioleskan pada kepala anak. Laukukan setiap hari.
Catatan : Wanita hamil dan penderita sakit lambung atau limpa tidak disarankan mengkonsumsi pare.