Salah satu budaya di indonesia adalah mengkoleksi batu mulia atau batu akik. Kali ini kita akan membahas batu satam atau nama lainnya batu meteor (tektite).
1. Asal
Batu Satam merupakan batu asli Indonesia yang dijadikan ciri khas pulau Bangka Belitung yang banyak dipergunakan untuk barang kerajinan. Nama lainnya adalah batu Meteorit, Upil Naga, atau Empedu Pasir. Nama terakhir adalah arti dari Satam itu sendiri. Memiliki kandungan sangat beragam, diantaranya : timah, silikat, alumunium dan besi. Batu ini berasal dari tabrakan meteor dengan permukaan bumi yang mengandung banyak timah pada jutaan tahun silam. Serpihan meteor tidak hanya jatuh di pulau Belitung, namun juga ada di Australia, Cekoslovakia, dan Arab. Batu ini termasuk kategori batuan langka yang banyak dicari.
2. Ciri-ciri
a. Bentuk : Bongkah batu dan kaca amorphous.
b. Warna : Textite Moldavite berwarna hitam, hijau, cokelat kehijauan. Jenis Textite lainnya berwarna hitam, tidak berwarna sampai cokelat dan biasanya buram.
c. Kandungan : Textite dengan komposisi kimia SiO2 (90,50%), Al2O3 (0,70%), Fe2O3 (3,51%), SO3 (1,10%), LOI (Loss On Ignition, sebesar 3,19%).
d. Indeks Bias : 1,490 – 1,520.
e. Pembiasan Ganda : –
f. Berat Jenis : 2,34 – 2,51.
g. Skala Kekerasan (Mohs) : 5 – 5,5.
3. Penilaian Batu Satam
a. Color (Warna) : Textite yang saat ini banyak diminati adalah Moldavite dengan warna hijau tua. Satam jenis lain juga berharga namun nilainya masih rendah.
b. Clarity (Kejelasan) : Textite membentuk inklusi gelembung bulat atau bentuk torpedo. Hal ini bisa dibedakan dengan kaca biasa.
c. Cut (Pemotongan) : Pemotongan Satam sangat beragam, namun jenis Moldavite harus dipotong dengan brilian untuk menghasilkan kilau yang bagus. Jenis Satam dari Belitung banyak dibuat kerajinan yang tentu saja pemotongan banyak berpengaruh.
d. Kilau : Satam hitam berkilau sangat diminati, sedangkan yang buram tidak begitu digemari.
e. Carat Weight (Karat) : Makin besar karat maka makin tinggi nilainya.
4. Jenis-jenis Batu Satam
a. Australite : Batu Satam berbentuk kancing yang berasal dari Australia Selatan dan Tasmania.
b. Bikolite : Batu Satam yang berasal dari wilayah Bikol Filipina.
c. Billitonite : Batu Satam yang berasal dari pulau Belitung (Billiton) di Sumatera.
d. Darwin Glass : Batu Satam berbentuk kaca yang kaya silika namun mengandung sedikit alumina, ditemukan di dekat Queenstown Tasmania.
e. Moldavite : Batu Satam berwarna hijau yang ditemukan di Republik Czech.
5. Daerah Penghasil Batu Satam Di Indonesia
Pulau Bangka Belitung adalah satu-satunya pulau yang menghasilkan batu Satam dengan warna hitam. Jenis batu Satam dari Indonesia adalah Billitonite, dinamakan sesuai pulau tempat ditemukannya (Billiton/Belitung).
6. Cara Memperoleh
Penambangan adalah cara untuk memperoleh batu Satam. Di Indonesia penambangan batu Satam secara intensif belum dilakukan. Para pengrajin batu Satam memperoleh batu ini dari penambang timah darat yang secara tidak sengaja menemukan batu Satam. Umumnya batu Satam turut tersedot ke dalam pipa pompa penghisap air yang diarahkan ke tempat pemisahan timah dan pasir. Satam masih kurang peminat, sehingga pembuatan sisntetisnya juga belum dilakukan. Kemungkinan jika ada Satam sintetis hanya dari jenis Moldavite dan Satam berwarna lainnya. Satam hitam banyak yang belum mengerti kegunaannya dan di beberapa negara dibiarkan seperti batu tidak berguna.
7. Khasiat Batu Satam
a. Dapat menetralisir aura negatif di dalam diri sehingga pancaran aura menjadi lebih cerah (fungsi pengasihan).
b. Batu Satam dipercaya dapat menghalau sihir atau ilmu hitam.
8. Harga
Satam merupakan komoditi khas dari Belitung dan jarang tersedia ditempat lain, sehingga sulit pula ditemukan di pedagang batu mulia emperan. Batu Satam ukuran kecil rata-rata diatas Rp 100.000. Umumnya Satam memang berukuran kecil, sangat jarang ada yang berukuran besar.
9. Cara Mengenali Batu satam Asli
a. Satam khas dengan guratannya. Maka saat akan membeli Satam perhatikan adanya guratan. Meski jenis yang sangat kecil, umumnya selalu ada guratan.
b. Satam paling besar saat ini yang diperjualbelikan berukuran panjang 15 cm. Apabila ada Satam berukuran lebih dari 15 cm maka wajib dicurigai keasliannya.
c. Bagian Satam yang tipis jika diberi cahaya senter maka akan menghasilkan warna teh atau cincau. Cara ini memiliki ketepatan tinggi untuk mendeteksi keaslian Satam.
d. Perhatikan kilatan pada permukaan batu Satam. Kilau Satam yang tinggi menunjukkan tingginya nilai Satam tersebut.