Kota mutiara itu berada di Dobo, kawasan paling ramai di Kepulauan Aru, kumpulan pulau-pulau kecil di Maluku Tenggara yang dipisahkan oleh sungai-sungai berair asin. Sungai-sungai itu berair asin karena sebenarnya adalah lautan yang memecah kepulauan Aru. Ibukota kepulauan ini adalah kota Dobo yang merupakan kota penghasil mutiara dan tempat orang-orang di kepulauan Aru berpesta.
Walaupun Dobo adalah kota kecil yang bisa dikelilingi dalam waktu hanya satu jam, tapi disini anda bisa menemukan berbagai fasilitas umum, warung-warung makan dan bahkan berbagai pusat hiburan seperti diskotik. Kota Dobo akan ramai di hari sabtu malam saat para petani sagu dan nelayan yang sudah seminggu penuh bekerja mencari nafkah, ingin sedikit bersenang-senang dengan berpesta kecil di kota Dobo. Mereka datang dari desa ke Dobo untuk menikmati sisa dari hasil kerja mereka selama satu minggu, semantara anak-anak masih harus bersabar untuk bisa sekolah. Bukan karena tidak ada fasilitas, fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah dan puskesmas tersebar dimana-mana, hanya saja sumber daya manusia belum memadai untuk membuat mutiara di Dobo terlihat bersinar.
Dulu, untuk mendapatkan mutiara di Dobo orang hanya tinggal menyelam dan mutiara-mutiara sudah kelihatan. Sekarang, kerang-kerang dibudidayakan agar bisa menghasilkan mutiara sebelum akhirnya dijual didalam maupun diluar negeri. Mutiara yang paling banyak dibudidayakan di Dobo adalah mutiara dengan jenis blitz star. Mutiara ini tumbuh di kulit kerang dengan bentuk bermacam-macam seperti pipih, lonjong, dan juga bulat. Selain mutiara budidaya, kepulauan Aru juga masih menyediakan mutiara-mutiara asli dari dalam laut. Perbedaan mutiara budidaya dan mutiara laut adalah bekas suntik yang terdapat di mutiara budidaya sehingga mutiara budidaya sering juga disebut mutiara suntik. Lubang suntik itu ada karena memang mutiara budidaya disuntik untuk mempercepat pertumbuhan. Untuk mendapatkan mutiara yang mulus tanpa bekas suntikan, tentu harus mencari mutiara yang tumbuh sendiri didalam laut.
Selain mutiara untuk perhiasan, Dobo juga punya mutiara yang tidak bisa anda bawa pulang, yaitu keindahan alamnya di Pantai Wangel di sebelah barat Dobo dan Pantai Wamar di sebelah timur pulau Dobo. Sehingga, pulau kecil ini bisa menjadi surga untuk matahari terbit dan matahari terbenam. Tentunya anda tinggal mengunjungi Pantai Wamar saat matahari terbit dan mengunjungi Pantai Wangel saat matahari terbenam. Pantai Wangel punya pemandangan yang luar biasa indah dengan warna laut yang biru terang dan hampir sama dengan warna langit, hanya dipisahkan dengan awan putih yang menggumpal. Di salah satu sisi Pantai Wangel juga ada sebuah pulau kecil seperti terapung diatas air dengan beberapa pohon hijau menghiasa yang mebuat pantai ini semakin indah. Saat matahari terbenam, tidak usah diragukan lagi, matahari yang bulat akan akan membuat warna laut berubah jingga, lalu turun melewati awan-awan dihadapannya sampai tenggelam di ujung lautan.
Sedangkan pantai Wamar, airnya juga biru seperti langit dan pasirnya putih, apalagi udara tropis Dobo membuat matahari selalu bersinar terik dan membuat langit dan laut semakin terlihat biru. Di pantai ini juga anda bisa berjemur dan bersantai sambil menikmati damainya pantai karena pantai ini belum terlalu ramai oleh wisatawan. Dobo juga punya satu pasar terapung yang berdiri diatas laut yang dangkal. Orang-orang berkeliling pasar dengan perahu, dari atas perahu anda bisa melihat pasir pantai karena air begitu jernih.
Menarik sekali.
Saya belum pernah ke tempat ini