
Pasak Bumi memiliki nama lokal lain diantaranya: bidara pait, mempoleh, tongke ali (Indonesia), tung saw (Thailand), penawar pahit, tongke ali (Malaysia). Pasak bumi memiliki nama latin : Eurycoma longifolia.
Tanaman ini banyak tumbuh di hutan-hutan Indonesia dan Malaysia. Pohon ini bisa mencapai ketinggian 20 meter, hampir tidak bercabang. Daunnya lanset, dengan tepi daun rata. Bunganya malai berwarna merah, memiliki bulu, tersusun padat pada tangkainya. Sedangkan buahnya berwarna hijau ketika muda dan menjadi kuning kehitaman ketika masak. Daerah penyebarannya mencakup Thailand, Laos, Kamboja, Indocina, Malaysia, dan Indonesia (antara lain di Kalimantan, Sumatera, Bima). Pasak bumi tumbuh di hutan-hutan dataran rendah pada tanah berpasir dan bersifat asam. Pembiakannya dengan biji atau setek.
Tanaman pasak bumi tersedia di : Balai pembibitan tanaman obat/ herbal. Adapun bagian yang digunakan untuk obat adalah akar dan daunnya/
Khasiat pasak bumi : Mengandung senyawa kimia, antara lain eurikomalakton, laurikolakton A, B, sterol, saponin dan asam lemak sterol ester. Akarnya sering digunakan sebagai obat kuat, penurun panas, antimalaria dan disentri. Kulit kayunya digunakan untuk obat demam, sariawan, cacingan, tonik setelah melahirkan dan sakit tulang. Sedangkan daunnya untuk mengobati gatal. Bunga dan buahnya digunakan untuk obat disentri. Seluruh bagian tanaman dapat digunakan untuk mengobati sakit kepala, sakit perut, nyeri tulang.
Resep herbal sederhana :
- Demam : 10-15 g akar direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas, saring, airnya diminum sehari 2 kali.
- Menambah nafsu makan : 1 g akar diseduh dengan ½ gelas air panas, diminum setiap hari.
- Meningkatkan stamina tubuh : Akar yang sudah kering diiris tipis lalu diseduh dengan air panas, untuk diminum secara rutin.