Nama lokal : tumbar, ketumbar (Jawa), katombar (Madura), katuancar (Sunda), katumbare (Makassar), katumba (NTB/ NTT), keutumba (Aceh), katumba (Padang), katumbali (Gorontalo). Nama latin : Coriandrum sativum, dari famili Asteraceae. Nama asing : pak chee (Thailand), katumbar (Melayu), coriander (Inggris), cilantro (Amerika).
Tumbuhan ini berasal dari Eropa selatan dan kawasan laut kaspia. Bisa tumbuh subur di dataran rendah maupun tinggi. Tinggi tanamannya sekitar 1 meter, daunnya mirip daun seledri, denga tepi bergerigi. Berbunga majemuk berbentuk payung bersusun, setelah matang dirontokkan lalu dikeringkan.
Bijinya berupa butir-butiran kecil mirip lada tapi ukurannya lebih kecil, beraroma menyengat yang khas. Biji ketumbar sering digunakan sebagai bumbu masakan, sedangkan daunnya untuk campuran sup atau salad.
Ketumbar tersedia di pasar tradisional, pasar swalayan, kebun pembibitan. Bagian yang digunakan untuk obat adalah biji, buah, daun.
Khasiat ketumbar : Ketumbar memiliki efek antara lain diuretik, antiinflamasi, antioksidan, antijamur. Sering digunakan untuk mengatasi masalah gangguan pencernaan, influenza, sakit kepala, sariawan, radang hati, mual, haid tidak teratur, tekanan darah tinggi, wasir.
Resep herbal sederhana :
- Haid tidak teratur : 10 biji ketumbar, 10 biji jintan hitam, 1 jari kunyit, 1 buah pala, 3 bunga cengkih, 20 helai daun srigading. Semua bahan ditumbuk halus, direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas, saring, airnya diminum, sehari 2 kali. Lakukan setiap hari selama 1 minggu.
- Influenza : ½ cangkir biji ketumbar, 1 ruas jari jahe (diiris tipis), direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih. Dinginkan, saring, airnya diminum sehari 2 kali.