Bunga tasbih memiliki nama lokal antara lain ganyong wana, ganyong alas (Jawa), ganyong hutan (Melayu), ganyong leuweng (Sunda). Nama latin Canna indica dari famili Cannaceae, dan Nama asing mei ren jiao gen (Cina).
Sering digunakan sebagai tanaman hias, sebenarnya bunga tasbih adalah tanaman liar yang bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi (sampai 1.000 m diatas permukaan laut). Tanaman tahunan yang bisa mencapai tinggi 2 meter ini memiliki akar besar seperti umbi. Daunnya lebar warna hijau. Bunganya relatif besar dalam bentuk tandan dengan warna merah dan kuning. Buahnya bulat berbiji banyak. Jenis lainnya adalah Canna edulis dengan bunga lebih kecil. Rimpangnya bisa dimakan dan dibuat tepung arrow root di Australia.
Tanaman ini tersedia di : Penjual tanaman hias, balai pembibitan herbal/ obat. Adapun bagian yang digunakan sebagai obat adalah akar dan bunga.
Khasiat bunga tasbih :Memiliki efek antipiretik dan menyejukkan. Sering dimanfaatkan sebagai bahan obat penurun panas, tekanan darah tinggi, disentri, keputihan, hepatitis, batuk berdarah, dan obat luar untuk jerawat, luka berdarah, bernanah, kulit meradang.
Resep sederhana :
- Luka, kulit meradang : Akar segar digiling halus dan ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit.
- Keputihan : 20-30 g akar ditambah daging ayam dan ketan secukupnya, ditim dan dimakan.
- Hepatitis : 60-120 g akar direbus dan airnya diminum setiap hari sampai 3 minggu.
Sekedar koreksi ya, sepertinya yang dimaksud arrow root untuk diambil tepungnya di Australia (sebenarnya di Indonesia juga) adalah spesies tanaman garut (Maranta arundinacea). Memang sekilas kedua tanaman ini hampir mirip, tapi rimpang tanaman bunga tasbih kurang familier untuk diambil tepungnya. #cmiiw