Bayam dempo memiliki nama lokal : bayem empo, bayem lemah (Jawa), bayem hayu, bayem kotok (Sunda), ternak lakek (Madura). Nama latin : Altehrnantehra philoxeroides, dari famili Amaranthaceae.
Tanaman ini merupakan jenis merayap dengan akar serabut warna putih kekuningan. Batangnya berongga, beruas-ruas, warna hijau keunguan. Tumbuhan liar yang menyukai tanah becek ini daunnya tunggal lonjong meruncing dengan permukaan licin dan mengkilap. Bunganya majemuk membentuk tandan warna putih, dengan kelopak berupa bintang berlekuk lima. Bijinya bentuk lanset kecil berwarna cokelat.
Bayam dempo tersedia di balai pembibitan tanaman obat. Bagian yang digunakan untuk obat adalah daun atau seluruh bagian tanaman (segar ataupun kering).
Khasiat bayam dempo : tanaman ini mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol, sering digunakan sebagai obat peluruh air seni dan kulit luka memar.
Resep herbal sederhana :
- Peluruh air seni : 30-60 g tanaman segar dicuci, lalu direbus dengan 200 ml air selama 5 menit, saring, airnya diminum sekaligus. Lakukan sehari 2-3 kali.
- Kulit memar : 50 g tanaman segar dicuci, lalu ditumbuk dan ditempelkan pada bagian yang sakit sambil dibungkus perban. Setelah kering bisa diganti dengan ramuan baru.