Nama lokal tanaman ini : widoro upas, blanar (Jawa), bidara upas (Sumatera), hailale (Maluku). Nama latin Merremia mammosa dari famili Covolvulaceae. Tanaman ini tumbuh baik di daerah tropis di dataran rendah sampai 250 m diatas permukaan laut. Berasal dari Filipina dan termasuk jenis merambat. Tumbuhan ini bisa tumbuh liar atau ditanam khusus sebagai pagar. Daunnya tunggal berbentuk jantung dan bertangkai panjang. Bunganya seperti payung warna putih. Umbinya mirip ubi jalar, bisa mencapai berat 5 kg jika tanahnya baik. Cara pembiakannya dengan umbi atau setek.
Tanaman ini tersedia di : balai pembibitan tanaman herbal/ obat. Bagian yang digunakan sebagai obat adalah umbi.
Khasiat bidara upas : sebagai obat demam, batuk, difteri, radang tenggorokan, radang paru-paru, usus buntu, tifus, sembelit, kencing manis, kencing batu, kanker. Bisa juga untuk melancarkan ASI, mengobati luka, (terpotong, bakar, gigitan ular), bengkak, dan keracunan makanan.
Resep herbal sederhana :
- Untuk perawatan sehari-hari : 100 g umbi segar diparut, direbus, disaring, dan diminum airnya.
- Untuk pemakaian luar : Umbi diiris tipis atau diparut, lalu dioleskan pada bagian tubuh yang sakit/luka.
- Batuk : 100 g umbi diparut dan ditambah sirup gula batu secukupnya, lalu disaring dan diperas untuk diminum.
- Keracunan makanan : Umbi segar diparut dan diperas sampai didapat ½ gelas lalu diminum.
- Kencing batu : 10 g umbi bidara upas (dipotong-potong kecil), 10 g daun kumis kucing, 15 g daun keji beling, direbus jadi satu dengan 1 liter air sampai didapat 150 ml air. Setelah disaring diminum, sehari 3 kali @50 ml.