Nama lokalnya cukup banyak, antara lain oyong, lopang, bestru (Jawa), ketola, hurung jawa (Sumatera), petalo panjang, dodohala (Maluku). Nama asingnya si gua (Cina) dan Nama latin : Luffa aegypta Mill, dari famili Cucurbitaceae.
Tanaman semusim ini tadinya hidup liar, namun kemudian banyak ditanam orang di lading sebagai sayuran atau sebagai pagar. Tinggi batangnya yang menjalar bisa mencapai 10 m. Daunnya tunggal, berbentuk seperti jantung. Bunganya berkelamin tunggal dengan mahkota warna kuning. Buahnya bulat memanjang (10-50 cm) dengan diameter 5-10 cm, jika masak berwarna cokelat. Bijinya gepeng warna hitam. Buah yang muda sering dibuat sayur, sedangkan daun muda untuk sayur, botok, atau gulai.
Tanaman ini tersedia di : Pasar tradisional. Bagian yang digunakan untuk obat adalah uah, biji, daun, bunga, batang, akar.
Khasiat Blustru : buahnya yang sebagai obat demam, batuk, air seni berdarah, keputihan, melancarkan ASI. Sedangkan daunnya untuk obat bisul, luka bakar atau luka digigit ular. Bunganya untuk obat sakit tenggorokan, batuk, sinusitis, wasir. Akarnya untuk mengatasi migrain, sakit pinggang. Sedangkan batangnya untuk melancarkan haid, pilek, dan edema.
Resep sederhana :
- Migrain : 150 g akar segar dan 2 butir telur bebek, airnya diminum, telurnya dimakan.
- Sakit pinggang : biji secukupnya disangrai sampai hangus, lalu digiling halus. Minum 10 g biji bubuk yang dicampur dengan arak, ampasnya dioleskan pada bagian yang sakit.
- Haid tidak teratur : 4 jari daging blustru diparut, lalu dicampur dengan ½ cangkir air matang plus sedikit garam, saring, dan minum airnya (sehari 3 kali).
- Batuk disertai sesak : 10-15 g bunga direbus, tambahkan madu sesuai selera, saring, lalu minum airnya.